Sabtu, 23 Februari 2013

Tugas Etika Bisnis



Etika Manajemen
Finansial atau Keuangan


            Fungsi Keuagan dalam suatu perusahaan adalah bagian yang ertugas untuk mengatur pencariaan sumber – sumber dana yang dibutuhkan bagi perusahaan dan kemudian mengatur penggunaan dari dana yang telah diperolehnya. Sumber dana yang dibutuhkan dapat diperoleh dari berbagai macam sumber, baik sumber yang ada di intern yaitu yang berasal dari perusahaan itu sendiri maupun dana yang berasal dari ekstern perusahaan. Yang dimaksud dengan sumber intern perusahaan adalah dana yang berasal dari hasil kegiatan perusahaan misalnya: hasil penjualan yang menghasilkan laba dan dari laba ini yang dimanfaatkan untuk kegiatan perusahaan tersebut.
Sedangkan sumber dana ekstern perusahaan adalah dana yang berasal dari masyarakat dari hasil penjualan sahamnya maupun pinjaman kredit dari lembaga keuangan non bank. Pinjaman tersebut dapat berupa kredit jangka panjang maupun jangka pendek ( kurang dari 1 tahun ). Sedangkan kredit jangka panjang ini perusahaan mengeluarkan surat pernyataan utang kepada pihak lain baik dari Bank maupun orang atau perusahaan lain atas sejumlah uang tertentu untuk jangka waktu tertentu serta dengan tingkat bunga tertentu pula.
Sumber dana yang akan ditarik perlu diatur sebaik – baiknya karena masing – masing sumber dana itu memiliki konsekwensi beban keuangan sendiri – sendiri yang berbeda bagi masing – masing bentuk sumber dana tersebut. Sumber dana yang berasal dari kredit memerlukan beban financial tertentu yang berupa  yang berupa beban  yang besarnya tetap pada tiap bulan atau tahun yaitu berupa beban bunga atas pinjaman tersebut. Dengan telah ditentukan besarnya presentase bunga kredit yang dikalikan dengan nilai nominal pinjamannya.
Namun berbeda dengan sumber dana yang berasal dari penjualan saham, modal saham yang dimiliki perusahaan sebagai hasil emisinya tersebut akan mempunyai dampak atau konsekwensi financial yaitu berupa beban pembayaran deviden kepada paa pemegang saham. Besar kecilnya pembayaran deviden tergantung pada hasil Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) sehingga akan berubah – ubah setiap tahunnya.
Untuk sumber dana yang merupakan pinjaman keuangan jangka pendek pada umumnya mempunyai beban keuangan yang rendah tetapi sumber dana ini di samping jumlahnya sangat terbatas juga jangka waktunya yang pendek membuat tidak mungkin atau berbahaya jika digunakan untuk membelanjai keperluan jangka panjang perusahaan. Oleh karena itu pada umumnya sumber dana jangka pendek itu dipakai untuk membiayai kebutuhan – kebutuhan yang bersifat jangka pendek. Selanjutnya sumber – sumber dana jangka panjang seperti hutang jangka panjang, modal saham serta dana intern dari laba usaha dapat digunakan untuk membiayai kebutuhan jangka panjang.
Perusahaan setelah memperoleh dananya, maka tugas selanjutnya adalah mengatur penggunaan bagai dana tersebut, dana yang diperoleh itu akan di alokasikan kemana untuk apa dan dalam penggunaannya harus seefisien dan seefektif mungkin.

Kebutuhan Finansial
Dalam kebutuhan Finansial sebenarnya dapat dibagi menjadi 2 macam yaitu :
1.      Kebutuhan Operasional                          untuk kegiatan perusahaan
2.      Kebutuhaan Sumber Dana      → dari mana dana yang dipergunakan oleh perrusahaan tersebut
Kebutuhan Operasianal
            Kebutuhan Operasional adalah merupakan kebutuhan terhadap barang – barang modal yang dipergunakan untuk melakukan kegiatan operasional perusahaan. Kebuuhaan ini sebagai contohnya : Kebutuhan membayar upah, Membayar listrik atau Telepon dan lain sebagainya. Disamping itu modal kerja atau modal usaha ini maka terdapat pula kebutuhan akan barang modal tetap ( aktiva tetap ) yang berupa mesin – mesin, gedung, kantor, peralatan kerja dan lain – lain.
Selain hal di atas dalam melaksanakan operasi perusahaan maka akan dibutuhkan pula kekeyaan yang tidak dapat dilihat dan diraba ( intangible asset ) yang sering disebut dengan Goodwill. Goodwill ini dapat berupa lokasi yang strategis dari sebuah tempat usaha, nama baik yang dimiliki perusahaan dari masyarakat. Semua ini menunjang kelancaran dan kemajuan operasional perusahaan.
            Dengan Goodwill tadi maka akan mempelancar dan meningkatkan kemajuan operasi perusahaan melebihi perusahaan yang lainnya yang dimiliki. Jadi secara ringkas maka kebutuhan operasional suatu perusahaan terdiri dari :
a.      Kebutuhan Modal Kerja
b.      Kebutuhan Modal Tetap
c.       Kebutuhan Nama Baik ( Goodwill )
Proporsi besarnya kebutuhan dari ketiganya bagi masing – masing perusahaan tentu saja berbeda – beda dan sangat bergantung dari jenis usahanya. Contohnya perusahaan di bidang perdagangan atau jasa akan lebih banyak membutuhkan modal kerja dibandingkan dengan kebutuhan modal tetapnya. Sedangkan perusahaan yang bergerak dibidang industry Manufacturing seperti pabrik tekstil, pabrik mobil, pabrik sepeda motor dan lain – lain akan banyak membutuhkan modal tetap daripada modal kerjanya. Perbandingan antara modal kerja dengan modal tetap yang dibutuhkan oleh perusahaan sering disebut Struktur Kekayaan dan struktur aktiva.
Kebutuhan Sumber Dana
Kebutuhan terhadap alat – alat operasional perlu dicermati dan dianalisa dari mana dana yang akan di kenakan untuk membiyai kebutuhan – kebutuhan alat – alat operasional tersebut.
Contohnya manajemen telah memperhitungkan kebutuhan modal kerja sebesar Rp. 10 Milyard, maka disini perlu dianalisa dari mana dana sebesar itu harus diperoleh. Dalam hal ini dapat diambil dari Utang / Modal asing maupun modal sendiri.  Modal asing maupun modal sendiri merupakan sumber dana yang akan dipergunakan dalam membiayai kebutuhan modal tersebut.
Kebutuhan operasional tersebut diatas sebenarnya dapat pula dibiayai dari dua macam sumber dana secara bersama – sama, baik dari modal asing maupun modal sendiri. Akan  tetapi dapat juga dipergunakan salah satunya saja
Dilihat dari asalnya, maka sumber dana dapat dibagimenjadi :
1.      Sumber Dana Ekstern
2.      Sumber Dana Intern
Jika dilihat dari kepemilikannya sumber dana dapat dibagi dua macam yaitu :
a.      Modal Asing
b.      Modal Sendiri
Pembagian lain adalah atas dasar jangka waktunya yang tercakup dalam sumber dana tersebut maka dapat dibagi menjadi
1.      Sumber Dana Jangka Pendek
2.      Sumber Dana Jangaka Panjang
Sumber dana asing adalah sumber dana yang mana pemilik dari sumber dana tersebut merupakan pihak luar dari perusahaan. Sumber dana macam ini pada kenyataannya adalah berupa utang kepada pihak luar, baik utang jangka pendek maupun jangka panjang. Misalnya modal asing dapat disebutkan sebagai berikut :
·         Hutang Dagang
·         Hutang Obligasi
·         Hutang HIpotek
·         Keredit Bank
·         KMKP ( Kredit Modal Kerja Permanen )
·         KIK ( Kredit Investasi Kecil )
Sumber Dana Sendiri yaitu sumber dana dari pemilik dana tersebut yang merupakan pemilik perusahaan yang bersangkutan. Sumber dana ini sering disebut Modal sendiri atau Ownwer’s Equity. Contohnya :
·         Modal Saham BIasa ( Common Stock )
·         Modal Saham Preferen ( Preferen Stock )
·         Modal Statuta
·         Modal Sendiri
·         Laba Yang Ditahan ( retained Earning )
Sumber dana ekstern adalah sumber dana yang berasal dari luar perusahaan atau berasal dari masyarakat umum di luar perusahaan. Dalam hal ini maka modal asing maupun modal saham merupakan sumber dana yang berasal dari luar perusahaan karena keduanya adalah berasal dari masyarakat umum.
            Modal saham yang merupakan modal sendiri itu termasuk sumber dana ekstern karena menurut asalnya maka dana tersebut berasal dari masyarakat umum yang kemudian ditarik dengan cara menjual saham – saham perusahaan kepada umum. Apabila masyarakat itu membeli saham yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan  “ Go Public “ maka mereka akan menjadi pemegang saham ( Stock Holder ).
            Dengan adanya kenaikan saham maka pemilik saham akan mendapatkan keuntungan.  Kenaikan yang diperoleh dari kurs saham adalah Capital Gain. Disamping itu pemegang saham memperoleh keuntungan lainnya yaitu berupa pembagian laba perusahaan yang sering dikenal dengan Deviden. Besar kecilnya Deviden sangat tergantung dari besarnya laba yang diperoleh perusahaan tersebut dan hasil keputusan RUPS, berapa saham yang akan dibagikan dengan tingkatan laba yang diperolehnya.
            Lain halnya dengan Obligasi, yaitu yang merupakan surat hutang yang mana perusahaan  akan memiliki kewajiban untuk membayarkan hutang tersebut pada pada waktu jatu tempo obligasi tersebut. Sehingga yang diperoleh dari kreditur adalah berupah bunga obligasi. Pada saat jatu tempo maka kreditur harus menerima pakok pinjaman ditambah bunga obligasi yang telah ditetapkan.
Likuiditas
            Likuiditas adalah merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk membayarkan kewajiban – kewajiban finansialnya yang segera harus dipenuhi ( bersifat jangka pendek ), kewajiban financial jangka pendek yang harus segera dipenuhi dapat berupa utang yang sudah jatuh tempo dalam waktu dekat, upah tenagah kerja, utang bahan baku yang dibelinya dan sebagainya.
            Adapun alat Lekuiditas yang harus dimiliki adalah uang kas. Dengan uang kas tersebut perusahaan akan dapat membayar seluruh kewajiban – kewajiban finansialnya. Disamping itu masi ada alat likuiditas yang lain yaitu piutang, barang – barang dagangan maupun surat surat berharga.
Kesehatan Finansial
            Suatu perusahaan yang berjalan dengan baik akan mendapatkan hasil yang cukup untuk menghidupi pihak – pihak yang terkait dalam perusahaan. Pihak yang terkai tersebut adalah berupa para karyawan, direksi, dewan komisaris, pemegang saham yang semuanya harus memperoleh manfaat .
            Manajer sebuah perusahaan harus memikirkan kepentingan terhadap semua pihak di atas. Manajer tidak boleh hanya berorientasi kepada kepentingan pemilik perusahaan smata ( Stakenholder ), akan tetapi haruslah berorientasi pada kepentingan pihak – pihak yang terkait dalam usaha bisnisnya.
            Pihak – pihak yang terkait tersebut sering dikenal dengan Stakeholder, jika perusahaan tersebut tidak mampu untuk meraih hasil yang cukup baik untuk memenuhi kepentingan Stake Holder, maka perusahaan itu akan berada dalam keadaan tidak sehat atau sakit. Kesehatan perusahaan itu dapat diukur dari beberapa ukuran ratio – ratio financial, yaitu likuiditas, solvabillitas, rentabillitas serta aktivatnya.
            Berdasarkan atas criteria atau ukuran – ukuran kesehatan dinansiakl ditentukan oleh pemerintah bagi badan – badan usaha milik Negara ( BUMN ) yang ada di Indonesia  kita dapat mengetahui sehat tidaknya suatu perusahaan. Sebagai ukuran kesehatan financial suatu perusahaan ditentukan pemerintah yang ada di SK Menkeu no. 740 Th. 1989 yaitu :



Kriteria Penilian Kesehatan BUMN


Kategori
Rentabilitas
Likuiditas
Solvabilitas

Sehat Sekali
> 12%
> 150
>200

Sehat Sekali
8% - 12%
100 - 150
150 - 200

Kurang Sehat
5% - 8%
75 - 100
100 - 150

Tidak Sehat
< 5%
< 75
< 100






Bobot
75%
12,5%
12,5%



Berdasarkan kriteria tersebut maka perusahaan akan dianggap berada dalam kondisi financial yang sehat sekali , jika dalam tiga tahun berturut  - turut memiliki rentabillitas diatas 12 % likuiditas lebih besar dari 150 dan solvabilitas berada lebih tinggi dari 200. Dalam penilaian itu factor rentabilitas atau laba menduduki factor yang dominan yaitu dengan bobot sebesar 75 % sedangkan likuiditas dan solvabilitas merupakan kriteria yang kutang penting  yang hanya menduduki bobot rendah yaitu masing – m,asing 12,5 % saja.
Sehubungan dengan hal – hal diatas maka diperlukan suatu laporan keuangan ( Financial Report ) yang baku dan standar sesuai dengan kaidah – kaidah keuangan. Karena hal ini akan dapat membuat suatu analisis yang akurat dan benar tentang keuangan suatu perusahaan apakah dalam keadaan sehat atau tidak. Sehingga bagian keuangan akan memberikan informasi akuntansi yang baik dan benar bagi kepentingan manajemen perusahaan.
            Jika informasi akuntansi dan keuangannya tidak akurat maka akan memberikan dampak yang krang baik bagi manajemen dalam membuat keputusan dan menjalankan operasionalnya. Dalam hal ini jika ada penyimpangan laporan ataupun melanggar aturan standar akuntansi keuangan maka akan terjadi kesalahan dalam menjalankan kegiatan perusahannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar